Baru-baru ini, publik dikejutkan oleh viralnya berita mengenai eksploitasi pekerja perempuan di perkebunan sawit. Kasus ini mencuat setelah beberapa media dan aktivis hak asasi manusia melaporkan kondisi kerja yang tidak manusiawi dan perlakuan buruk terhadap pekerja perempuan di industri perkebunan sawit, yang menjadi salah satu industri penting di banyak negara penghasil sawit, termasuk Indonesia.
Viral Berita Eksploitasi Pekerja Perempuan di Perkebunan Sawit
Eksploitasi yang dialami oleh pekerja perempuan di perkebunan sawit sering kali mencakup upah rendah, jam kerja yang panjang, dan minimnya akses terhadap fasilitas kesehatan. Dalam banyak kasus, pekerja perempuan juga dihadapkan pada situasi kerja yang berbahaya tanpa perlindungan yang memadai. Tidak jarang mereka harus bekerja di bawah terik matahari atau hujan tanpa alat pelindung diri yang cukup, sehingga meningkatkan risiko terhadap kesehatan mereka.
Selain itu, laporan juga menyebutkan adanya praktik diskriminasi gender, di mana perempuan seringkali dibayar lebih rendah daripada pekerja laki-laki, meskipun beban kerja yang mereka pikul sama atau bahkan lebih berat. Beberapa perempuan bahkan mengalami pelecehan seksual dan kekerasan verbal di tempat kerja, yang menambah tekanan psikologis dan fisik yang mereka hadapi sehari-hari.